Postingan Populer

"Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan." - Imam Syafi'i

Enjoy with math

Welcome to My Blog!

GURU PROFESIONAL SEBAGAI FASILITATOR DAN KOMUNIKATOR

 


HALO TEMAN-TEMAN!

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang topik guru profesional sebagai fasilitaor dan komunikator.

GURU PROFESIONAL SEBAGAI FASILITATOR DAN KOMUNIKATOR

A. Pengertian Guru Profesional

·         Profesi berasal dari kata “profession” dari bahasa Inggris dan “professus” dari bahasa Latin yang artinya pekerjaan atau mata pencaharian. Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen Pasal 1 Nomor 14 Tahun 2005, profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

·         Menurut Kunandar, guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi ini meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial, maupun akademis.

·         Menurut Moh. Uzer Usman, pengertian guru profesional adalah sebuah pekerjaan yang bersifat profesional yang mana di dalamnya memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus ditekuni dan dipelajari kemudian ilmu itu bisa diaplikasikan. Selain itu guru yang profesional harus mempunyai kompetensi khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan memiliki kemampuan yang maksimal.

·         Guru yang professional adalah seorang guru yang memiliki kompetensi dan kualifikasi baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar dalam kegiatan belajar-mengajar dengan mempunyai kemampuan di dalam perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan mengevaluasi hasil belajar siswa.

 B. Guru Profesional sebagai Fasilitator

·         Profesionalitas tugas itu tidak hanya sebagai profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan yang berkaitan dengan profesionalitasnya meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Konsekuensi logis dari tugas tersebut adalah guru harus mempunyai banyak peran di antaranya: sebagai korektor, inspirator, informator, fasilitator, pembimbing, mediator, supervisor dan sebagainya.

·         Menurut Mulyasa (2005) guru dalam mendidik murid bertugas sebagai perantara/fasilitator dalam belajar, yaitu sebagai perantara/medium, siswa harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian/insight, sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku dan sikap.

·         Sebagai fasilitator, guru tidak mendominasi peserta didik melalui cerita, ceramah, atau penjelasan, tetapi ia memandang anak didik sebagai pribadi yang bertanggung jawab, yang mampu mengolah sumber-sumber belajar sehingga mereka melakukan kegiatan belajar berdasarkan petunjuk yang tepat.

·         Sebagai guru seharusnya juga dapat memahami bagaimana kebutuhan peserta didik, apa yang perlu dan dibutuhkan selama masa pendidikan, dan disinilah guru sebagai fasilitator memakai fungsinya untuk memfasilitasi peserta didik dalam hal seperti:

1.      Memberikan dukungan motivasi untuk meningkatlan keterampilan dalam belajar.

2.      Memberikan referensi atau alat yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan tidak bosan dalam belajar.

3.      Memberikan pelayanan akademik berupa fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam pendidikan dan kegiatan belajar-mengajar.

4.      Meluangkan lebih banyak waktu untuk sharing dengan peserta didik dalam kegiatan belajar-mengajar.

·         Dengan peran guru sebagai fasilitator akan membawa dampak yang positif terhadap peserta didik yang mana pada awalnya komunikasi atau hubungan antara guru dan peserta didik yang bersifat top-down maka akan berubah menjadi hubungan yang bersifat kemitraan.

·         Prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan dalam pendidikan kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila:

1.      Siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran.

2.      Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis (usable).

3.      Siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuan dan keterampilannya dalam waktu yang cukup.

4.      Materi pembelajaran memiliki relevansi dengan pengetahuan dan pengalaman siswa sebelumnya dan sesuai dengan daya pikir siswa.

5.      Terjalin hubungan baik dan saling pengertian baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.

·         Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru untuk menjadi seorang fasilitator yang sukses antara lain adalah sebagai berikut:

1.      Guru harus menghargai dan rendah hati dalam menghadapi peserta didik.

2.      Guru harus bisa memahami karakter dan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Dengan memahami potensi dan karakter dari peseta didik akan memudahkan guru dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan pesarta didik.

3.      Bersikap sederajat.

4.      Guru harus bisa dekat dan akrab dengan peserta didik.

5.      Guru harus bersifat kooperatif dengan peserta didik, guru tidak perlu bersikap bahwa dirinya yang paling pintar, paling tahu dan paling berpengalaman.

6.      Guru harus memiliki kewibawaan.

7.      Guru tidak memihak terhadap peserta didik karena setiap peserta didik merupakan tanggung jawab dari guru.

8.      Guru memiliki sikap terbuka terhadap peserta didik.

9.      Guru selalu berpenampilan energik dan bersikap positif.


C. Guru Profesional Sebagai Komunikator

Guru profesional dalam kegiatan belajar mengajar berperan penting sebagai komunikator. Pengertian komunikator secara etimologi berasaldari bahasa Inggris yaitu communication, sedangkan pengertian komunikasi secara terminologi memiliki pengetian menyampaikan sebuah pesan atau informasi, yang meliputi perasaan, pikiran, gagasan, keahlian dari komunikator kepada komunikan untuk memberikan pengaruh terhadap pikiran komunikan sebagai feedback atau tanggapan balik bagi seorang komunikator. Oleh karena itu, komunikator bisa mengukur keberhasilan dan tidaknya tentang sebuah informai atau pesan yang sudah di sampaikan kepada komunikan.


Komunikasi sebagai salah satu tempat yang strategis keberadaannya di dalam kegiatan belajar mengajar dan pendidikan. Pendidikan adalah komunikasi, karena dalam peroses pendidikan mempunyai beberapa komponen komunikator, komponen komunikan, dan komponen pesan (message).15 Pendidikan bisa dipahami dengan sebuah komunikasi karena adanya keterlibatan dua komponen penting yang terdiri dari seorang guru sebagai komonikator dan pserta didik sebagai komunikan. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar atau pendidikan jika dilakukan dengan proses yang komuniktif, maka pendidikan akan mencapai tujuan yang efektif dan efesien.


Interaksi antara guru dan peserta didik di kelas merupakan komunikasi kelompok dan pada saat tertentu nanti guru akan mengubah komunikasi kelompok itu menjadi komunikasiantar personal. Kegiatan belajar mengajar slah satu kegiatan yang di dalamnya ada keterlibatan seseorang dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, skill, keterampilan dan nilai-nilai yang positif dengan menggunakan berbagai sumber untuk dijadikan belajar, dengan demikian kegiatan belajar mengajar terjadi interaksi antara dua pihak yang mana peserta didik sebagai pembelajar sedangkan guru adalah sebagai komunitator.


Komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar memiliki peran yang sangat urgen dalam kelas, peran yang urgen itu adalah memberikan kefektifan dan kefesienan dalam kegitan belajar mengajar. Agar peran guru sebagai komunikator dapat terealisasi dengan baik, maka terdapat tiga kemampuan yang sangat esensial yang tentunya harus dilaksanakan oleh guru antara lain adalah sebagai berikut :

1.      - Kemampuan guru di dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar

2.      -  Kemampuan guru di dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan

3.     -  kemampuan guru dalam menciptakan iklim yang komunikatif.

Tiga kemampuan yang dimiliki guru tersebut di atas sering disebut sebagai generic essensial, dari tiga kemampuan tersebut sama-sama urgen, karena bagi setiap guru yang terpenting tidak hanya mempunyai kemampuan merencanakan sesuai rancangan saja, akan tetapi guru juga harus memiliki kemampuan dalam keterampilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan guru juga mempunyai kemapuan dalam menciptakan iklim yang komunikatif dalam kegiatan belajar mengajar.


Berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efesien tentu tidak bisa dilepaskan dari peran guru yang mempunyai kemampuan di dalam menciptakan iklim yang komunikatif, karena iklim yang komunikatif yang baik dalam hubungan secara interpersonal antara guru dengan guru yang lain, guru dengan peserta didik, dan peserta didik dengan peserta didik. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar di dalam kelas akan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing. Sebab demikian akan muncul situasi sosial yang menyenangkan, dan emosional yang menyenangkan pada tiap personal, baik guru maupun peserta didik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing.


Peran guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan suasana iklim komunikatif yang kondusif, maka seyogianya guru memperlakukan peserta didik sebagai individu yang berbeda-beda, yang tentunya membutuhkan terhadap layananlayanan yang berbeda pula sesuai dengan karakteristik yang dimilki oleh peserta didik yang unik, karena peserta didik satu sama lain memiliki kamampuan yang berbeda baik tentang minat belajar, cara belajar, kecerdasan. Dengan demikian peserta didik membutuhkan kebebasan dalam menentukan pilihannya yang disesuaikan dengan kemampuan pribadinya yang aktif.


Interaksi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar tentu hal ini juga ada hubungannya dengan komunikasi antara peserta didik. Oleh karena itu, peran guru dalam mengelola interaksi peserta didik, usaha guru di dalam menangani berbagai kesulitan peserta didik yang sangat menganggu serta dalam mempertahankan sikap dan tingkah laku peserta didik yang positif. Agar peserta didik ikut berpartisipasi dan berinteraksi secara efektif, tentu kahadiran guru dalam mnegelola interaksi tidak hanya terfokus satua arah yaitu hanya guru dan peserta didik saja atau dua arah antara guru ke peserta didik, dari peserta ke guru, akan tetapi bagaimana interaksi itu terbangun interkasi multi arah yaitu dari guru ke peserta didik, dari peserta didik ke guru dan dari peserta didik ke peserta didik lainnya. Oleh karena itu, dari berbagai kemampuan dari guru tesebut sudah mengarah terhadap penciptaan iklim komunikatif yang merupakan wahana atau sarana bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal dan kondusif.


Tidak ada komentar: